Jumat, 02 Oktober 2009

Mengapa Haloturis?

Sapa-menyapa awal Lingua Franca – bahasa pergaulan. Juga barangkali awal perilaku budaya. Dan UNESCO menyapa BANGSA NUSANTARA (Archipelago) – mengukuhkan yang empunya BATIK – sebagai karya warisan Budaya Dunia, 2 Oktober 2009. Bagi Indonesia pengukuhan itu keunggulan dalam Industri Pariwisata. Karena sesungguhnya Tourisme juga bagian dari upaya mencerdaskan bangsa-bangsa!

TURISME TERORISME
Negeri 17 ribuan pulau itu (tak jelas data resminya berapa) memang kaya Seni-Budaya. Dan mungkin sebanyak itu pula ragam Bahasa Daerah dan suku-sukunya. Sedangkan bahasa negara bersumber pada bahasa Melayu, serumpun dengan Malaysia.
Mengapa tidak bahasa Jawa?
Makanya, Sipadan Ligitan jadi hak milik Malaysia. Batas perairan Ambalat siap dicaplok.
Resep Masakan pun diklaim jadi unggulan wisata kulinernya. Malahan ketika Malaysia mempromosikan turisme, terorisme di negerinya masuk ke Indonesia.
Bagaimana terhadap Singapore. Australia? Thailand. Vietnam. Philipina. Japan?

MALAYSIA KLAIM BAHASA?
Belakangan, tahukah Anda kalau Bahasa Kutai juga diklaim Malaysia?. Konon sebagai asal-muasal bahasa nenek-moyangnya. Karena semenanjung Malaysia punya wilayah seberang, di Kalimantan Utara. Berbatasan dengan Kesultanan Brunei Darussalam,.dan di selatannya wilayah Indonesia. Di sini terdapat Kesultanan KUTAI KARTANEGARA atau kini masuk provinsi Kalimantan Timur.
Proses klaim Malaysia itu secara diam-diam. Caranya membentuk opini bahwa INDON kampungan, mempecundangi orang Malaysia yang bicaranya ke-English-english-an!..
Bahkan penalaran bahasa Malaysia itu lucu dan kacau. Sebaliknya, Malaysia justeru mengungkapkan bahasa Kutai itulah perusak logika bahasa Indonesia. Kenapa begitu?
Karena bukan ‘’hak’’nya! – begitu opininya.

WISATA BUDAYA
Dalam pada itu seruan ‘’Ganyang Malaysia’’ oleh BUNG KARNO akhirnya berujung perang-saudara, sembari teriak ‘’Ganyang PKI’’ (1965). Rakyat Kaltim dan khususnya kerabat Keraton Kutai Kartanegara, kala itu bungkam. Hingga kini pun tidak ada pihak yang berani bicara, ‘’Kenapa raja Kutai Sultan Aji Muhammad Parikesit dipenjarakan militer?’’ (oleh Panglima Suharyo, di Balikpapan).
Sementara opini Malaysia tadi terus membara bagai hutan gambut yang terbakar dan sulit dipadamkan. Dalam konteks Archipelago, soal Wisata Budaya dapat mengundang konflik. Para turis tak boleh disesatkan oleh info-promonya.

FAKTA OPINI
Operator Haloturis AJISUANA siap layani kalian. Ikuti fakta-opininya yang terbuka bagi semua pihak.
Trims. Segini dulu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar